Kamis, 22 Januari 2009


(DESKRIPSI SINGKAT TENTANG PROSES PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MIND MAP


(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas 5 SDS Tiara School Pondok Kelapa, 2008 )


IDENTIFIKASI MASALAH


Identifikasi masalah melibatkan tiga aspek yaitu siswa, guru, dan kurikulum. Masalah yang ditemukan adalah siswa mengalami kesulitan dalam menulis karangan.

Solusi yang ditetapkan adalah mengganti model atau teknik pembelajaran tradisional/lama dengan teknik terbaru yaitu mind map (pemetaan pikiran).



RUMUSAN MASALAH

Bagaimana meningkatkan keterampilan menulis karangan dengan menggunakan teknik mind map?


TEORI YANG DIGUNAKAN

  • Keterampilan menulis

  • Karangan

  • karakteristik siswa ditinjau dari aspek psikolinguistik

  • Mind Map

  • Faktor-faktor yang dapat meningkatkan keterampilan menulis

MODEL SIKLUS YANG DIGUNAKAN

Model Kemmis dan Taggart.


DESKRIPSI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Terbagi dalam dua siklus

Siklus I terdiri dari empat kali pertemuan : tiga kali penilaian mind map dan dua kali penilaian karangan siswa.

Siklus II terdiri dari tiga kali pertemuan : satu kali penilaian mind map dan karangan siswa.

HASIL PENELITIAN

Target pencapaian : Jika 75 % dari jumlah siswa mencapai nilai 70 maka dikatakan berhasil. Dengan demikian siklus dihentikan.


Siklus I :

  • Mind Map : 78 % siswa mencapai nilai 70 atau lebih.

  • Karangan : 71 % siswa mencapai nilai 70 atau lebih.

Dengan demikian siklus I ditetapkan belum berhasil. Maka dilanjutkan pada siklus II.


Siklus II :

  • Mind Map : 95 % siswa mencapai nilai 70 atau lebih.

  • Karangan : 95 % siswa mencapai nilai 70 atau lebih.


Dengan demikian Siklus I ditetapkan berhasil. Maka siklus dihentikan.

Written By : Sriwahyuni.K









Selasa, 20 Januari 2009


Lanjutan . . .
SISWA - GURU - KURIKULUM

Perhatikanlah aura sanubari siswa-siswimu yang terpancar dari setiap goresan pena mereka yang menari-nari tak berirama. Perhatikanlah jejak-jejak tinta pena yang nyaris kering karena tak mengerti apa-apa tentang hakikat yang mereka pelajari. Perhatikanlan wajah mereka nan suci yang lusuh dan tak bergairah tertempa sinarku ini.

Mereka bukanlah raga tanpa jiwa yang tak bisa berbuat apa-apa.

Mereka adalah karunia Allah SWT yang dititipkan padamu untuk menutut ilmu sebagai bekal hidupnya.

Seketika . . .kawanku itu, menyentakkan kesadaranku tentang hakikat pembelajaran....
Baiklah...cukup...aku tahu maksudmu!

Sekarang engkau boleh pergi tetapi tinggalkanlah sinarmu di sini. Agar aku dan siswaku dapat belajar bersama menggapai harapan nan abadi dalam giringan bait-bait kurikulum.
Tamat.....

Kamis, 15 Januari 2009

SISWA - GURU - KURIKULUM

Dalam kegelapan proses pembelajaran di kelas, mataku menangkap secercah cahaya. ia seakan menyapaku namun tak bicara apapun. Diam membisu. Aku pun demikian. Lama kutatap sinarnya tapi aku tak dapat menemukan makna dibalik kedatangannya. Namun, sesaat kemudian Tak pelak hati ini ingin menyapanya. Kuambil posisi, duduk dan bersandar pada filsafat pembelajarannya Tompkins, Molenda, Stephen Kemmis, MC. Taggart, dan sederet filsafat pembelajaran lainnya, Sambil mempersilakannya duduk. Tak menunggu waktu lama, bagai pucuk dicinta ulam pun tiba, ia seakan mengerti bahwa aku hendak berbicara dengannya. Kami pun berbicara dalam bingkaian kurikulum, dikelilingi harapan dan cita-cita nan tulusnya siswa-siswi. . . .

"apa kabar kawanku?" sapanya duluan. aku tak mengerti, mengapa aku dpanggilnya kawan. tanpa berpikir panjang, kusapa ia seakan seorang kawan juga meskipun belum pernah melihatnya. Ia bertanya lagi padaku, "sudahkan engkau menyadari betul profesimu saat ini?"
.......belum..........aku diam lagi.

"Tidakkah engkau mengamati respon siswa-siswimu saat pembelajaran ini". Bagai seorang awam, dan memang aku seorang awam terhadap hakikat pembelajaran, aku semakin tak mengerti dengan maksud pertanyaannya. Secepat tiupan angin badai katrina, aku langsung meminta penjelasannya. Katanya . . . (bersambung)

Senin, 22 Desember 2008


MEMBACA ADALAH KEGIATAN YANG PALING BERNILAI
DALAM MENGISI LIBURAN
SELAMAT BERLIBUR.................
















dari : Ibu Yunik
....................