Lanjutan . . .
Perhatikanlah aura sanubari siswa-siswimu yang terpancar dari setiap goresan pena mereka yang menari-nari tak berirama. Perhatikanlah jejak-jejak tinta pena yang nyaris kering karena tak mengerti apa-apa tentang hakikat yang mereka pelajari. Perhatikanlan wajah mereka nan suci yang lusuh dan tak bergairah tertempa sinarku ini.
Mereka bukanlah raga tanpa jiwa yang tak bisa berbuat apa-apa.
Mereka adalah karunia Allah SWT yang dititipkan padamu untuk menutut ilmu sebagai bekal hidupnya.
Seketika . . .kawanku itu, menyentakkan kesadaranku tentang hakikat pembelajaran....
Sekarang engkau boleh pergi tetapi tinggalkanlah sinarmu di sini. Agar aku dan siswaku dapat belajar bersama menggapai harapan nan abadi dalam giringan bait-bait kurikulum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar